hilman | Fakultas Teknik
021-8613868 | 021-8613869 ft@borobudur.ac.id
Dekan Fakultas Teknik Universitas Borobudur Meluncurkan Buku

Dekan Fakultas Teknik Universitas Borobudur Meluncurkan Buku

Ir. Wahyu Inggar Fipiana, MM, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Borobudur Meluncurkan Buku yang berjudul “Penggunaan Aplikasi Komputer Praktis Microsoft Office Visio Untuk Penyelesaian Mekanika Teknik”
Buku ini membahas penggunaan aplikasi komputer praktis untuk membantu mahasiswa dalam penyelesaian Mekanika Teknik. Di dalam ilmu mekanika teknik diperlukan penyelesaian untuk mencari reaksi-reaksi perletakan dan gaya-gaya dalam, dimana dengan metoda perhitungan (analitis), cukup banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan karena pemahaman dasar matematika yang lemah, malas menghitung dan tidak teliti dalam menyelesaikan perhitungan. Untuk itu dipermudah dengan diselesaikan dengan cara grafis, khususnya untuk bentuk struktur balok, portal dan konstruksi rangka batang statis tertentu dengan tumpuan sendi dan rol, karena hanya terdapat 3 reaksi perletakan yang berupa vector yaitu gaya arah vertical dan horisontal, yaitu dengan menggunakan aplikasi computer praktis Microsoft Office Visio yang penggunaannya sangat mudah dan hasilnya juga sangat teliti dan tepat. Dalam menggunaan aplikasi praktis Microsoft visio ini tetap memerlukan keahlian mahasiswa Teknik Sipil dalam penerapannya karena penggambaran garis-garis gayanya tetap dilakukan manual dengan tangan, hanya dipermudah dengan adanya fasilitas copi paste, drawing scale, mengukur panjang garis dan mengukur sudut, dengan tools view size & position window. Metoda yang digunakan adalah poligongaya, cremona, cullman, welliot dan welliotmohr.

Untuk melihat buku tersebut bisa mengunjungi di website bukuajar.com dan search judulnya atau bisa dilihat link berikut

 

Penggunaan Aplikasi Komputer Praktis Microsoft Office Visio Untuk Penyelesaian Mekanika Teknik
Tumiyana Ditunjuk Jadi Dirut WIKA

Tumiyana Ditunjuk Jadi Dirut WIKA

Jakarta – Tumiyana resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Tumiyana menggantikan Bintang Perbowo.
“Direktur Utama diangkat Bapak Tumiyana yang sebelumnya sebagai Direktur Utama PTPP,” ujar Corporate Secretary WIKA Puspita Anggraeni usai RUPS di kantornya, Jakarta, Selasa (24/4/2018)

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga diputuskan adanya penambahan direksi baru, yaitu Danu Prijambodo sebagai Direktur Quality, Health, Safety and Environment WIKA. Di dalam RUPS juga disetujui untuk mengangkat Agung Budi Waskito sebagai Direktur Operasi I menggantikan Chandra Dwiputra

Perubahan juga terjadi di Dewan Komisaris dengan diberhentikannya Nurrachman sekaligus mengangkat dua komisaris baru yaitu, Achmad Hidayat dan Suryo Hapsoro Tri Utomo.
Berikut adalah jajaran Direksi dan Komisaris baru WIKA:

Dewan Direksi
Direktur Utama: Tumiyana
Direktur Operasi I: Agung Budi Waskito
Direktur Operasi II: Bambang Pramujo
Direktur Operasi III: Destiawan Soewardjono
Direktur Keuangan: Antonius N S Kosasih
Direktur Human Capital dan Pengembangan: Novel Arsyad
Direktur Quality, Health, Safety and Environtment: Danu Prijambodo

Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Imam Santoso
Komisaris Independen: Imas Aan Ubudiah
Komisaris Independen: Achmad Hidayat
Komisaris Independen: Suryo Hapsoro Tri Utomo
Komisaris: Eddy Kristanto
Komisaris: Liliek Mayasari
Komisaris: Freddy R Saragih (ara/ang)

Cerita Dirut WIKA yang Punya Bisnis Sapi Beromzet Rp 1,6 Triliun Setahun

Cerita Dirut WIKA yang Punya Bisnis Sapi Beromzet Rp 1,6 Triliun Setahun

Penulis Akhdi Martin Pratama | Editor Bambang Priyo Jatmiko JAKARTA, KOMPAS.com — Berinvestasi tampaknya sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang, tak terkecuali bagi Tumiyana. Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu memiliki investasi yang bisa jadi berbeda di eksekutif lain. Pria kelahiran 1965 ini tidak masuk ke instrumen investasi portfolio, seperti saham, obligasi, dan emas. Orang nomor satu di WIKA itu memilih berinvestasi di bisnis peternakan sapi. Dia memulai bisnis tersebut sejak 1995. Untuk modal pertama, dia meminjam uang Rp 200 juta ke perbankan. Uang tersebut dia gunakan untuk membeli 16 sapi. Setelah 24 tahun menggeluti bisnis tersebut, sapi milik Tumiyana kini berjumlah lebih dari 38.000 ekor. “Di rumah, saya jualan sapi. Market share nasional 22 persen,” ujar Tumiyana di Menara Kompas, Jakarta, Jumat (6/9/2019). Pundi-pundi uang Tumiyana mengalir deras dari bisnis perternakan sapi itu. “Setahun penjualan itu bisa mencapai Rp 1,6 triliun,” kata mantan Direktur Utama PT PP itu

Diversifikasi Bisnis

Sementara itu mengutip Kontan.co.id, selain bisnis ternak sapi, Tumiyana merambah ke bisnis komoditas, seperti beras. Hal ini dilakoninya sejak beberapa tahun lalu. Kebutuhan masyarakat Indonesia yang tinggi akan beras membuatnya tertarik untuk masuk ke bisnis makanan pokok ini. Walau s udah masuk ke bisnis pertanian, pria 52 tahun ini tetap menjadikan sapi sebagai bisnis favorit. “Saya tidak terlalu berani bermain saham. Fluktuasinya kan tinggi, sementara saya ada kegiatan rutin di kantor sehingga saya cari yang bisa dilepas saja, seperti ternak sapi,” tutur pria yang akrab disapa Pak Tum oleh karyawannya di kantor itu

Bermain di sektor riil tak membuat Pak Tum mengategorikan diri sebagai investor konservatif. Tumiyana mengaku ia termasuk kategori investor agresif lantaran selalu memiliki leverage diri yang tinggi. Ia pun menyarankan investor baru sebaiknya mulai mencari tantangan. Hidup ini bagaikan kurva parabola. “Saat menjelang turun di titik puncak, kita harus terus bangun kurva kedua supaya semuanya bisa sustain. Kita harus terus berkembang dengan mencari tantangan baru agar terus bisa bertahan,” kata Tumiyana.

Prestasi Alumni Fakultas Teknik Mendapat Diamond Dalam kategori The Best Performance di TKMP XXIII di Solo

Prestasi Alumni Fakultas Teknik Mendapat Diamond Dalam kategori The Best Performance di TKMP XXIII di Solo

Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) XXIII diadakan di Kota Solo, Senin (18/11) hingga Jumat (22/11) 2019,  di Hotel The Sunan Solo dan Hotel Aston Solo. Mengusung tema “Dengan Semangat Inovasi Kita Tingkatkan Mutu dan Produktivitas dalam Mendukung Era Industri 4.0”, TKMPN XXIII di Kota Solo merupakan pertama kalinya setelah kegiatan yang sama digelar 23 kali

TKMPN sendiri merupakan ajang unjuk kebolehan dan keberhasilan dari perusahaan-perusahaan swasta nasional, BUMN, dalam mengelola mutu dan produktifitas perusahaan, baik per seorangan maupun kelompok dengan berbagai pendekataan sistem manajemen

Dalam kegiatan tersebut Alumni Program Studi Teknik Sipil  Universitas Borobudur Mendapatkan Diamond atas kategori The Best Performance dan mendapatkan kesempatan melangkah ke tingkat Internasional di Australia dan disisi lain Alumni Program Studi Teknik Industri juga menjadi Juara tiga dalam kegiatan tersebut

https://socialbarandgrill-il.com/ situs togel dentoto https://sabalansteel.com/ https://dentoto.cc/ https://dentoto.vip/ https://dentoto.live/ https://dentoto.link/ situs toto toto 4d dentoto omtogel http://jeniferseo.my.id/ https://seomex.org/ omtogel https://omtogel.site/